MAKALAH ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
PENGELOLAN PERSONIL
SEKOLAH
Disusun
oleh:
Ika
Puji Astuti (15430101)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDLATUL
ATHFAL (PGRA)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan benar, serta tepat waktu. Dalam makalah ini membahas mengenai
Pengelolaan Personil Sekolah.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini, baik berupa bantuan pemikiran maupun
material.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang membangun untuk menyempurnakan penyusunan makalah
kedepannya. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan mengenai Pengelolaan Personil
Sekolah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 4
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C.
Tujuan...................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Personil Sekolah.................................................................................... 6
B.
Prinsip-Prinsip
Administrasi Personil...................................................................... 6
C.
Pelaku
Peersonil Sekolah dan Tugasnya.................................................................. 7
D.
Kepala Sekolah
sebagai Administrator.................................................................... 8
E.
Proses
Pengelolaan Tenaga Kependidikan.............................................................. 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B.
Saran........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Adaministrasi adalah segenap proses penyelenggaraan yang
berkaitan dengan sistem, asas, prosedur dan teknik kerjasama dengan
setepat-tepatnya. Jika diaplikasikan pada kegiatan pendidikan, administrasi
menjadi suatu proses sistem perilaku yang mengandung arti bahwa dalam
penyelenggaraan pendidikan terjadilah suatu proses interaksi manusia dalam
sistem yang terarah dan terkoordinir dalam usaha mencapai pendidikan. Dalam
setiap lembaga pendidikan diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab serta
hubungan kerja yang jelas. Seorang pemimpin sekolah dapat dibantu oleh seorang
atau beberapa orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan kurikulum atau
kegiatan belajar mengajar, urusan kesiswaan, urusan sarana dan prasarana
pendidikan, urusan hubungan antara sekolah dengan masyarakat dan sebagainya.
Tugas ini disesuaikan dengan ruang lingkup pekerjaan dan keadaan personelnya.
Administrasi pendidikan dapat digolongkan menjadi
beberapa komponen, antara lain administrasi personel sekolah, administrasi
kurikulum, administrasi sarana dan prasarana pendidikan, admnistrasi siswa, dan
kerja sama sekolah dan masarakat. Akan
tetapi dalam makalah ini akan membahas administrasi personil sekolah.
Administrasi personil sekolah adalah segenap proses penataan personil di
sekolah. Dalam hal ini, manusia merupakan unsur penting karena kelancaran
jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh manusia-manusia
atau personil yang menjalankanya.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas secara
mendalam mengenai adminisrtrasi personil sekolah. Karena selengkap dan
semodernya fasilitas di sekolah, akan tetapi apabila manusia-manusia atau
personil yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang berpartisipasi,
maka akan sulitlah untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian personil sekolah ?
2.
Apa saja prinsip-prinsip dari
administrasi personil ?
3.
Siapa sajakah pelaku personil sekolah
dan apa tugasnya ?
4.
Siapakah administrator dalam personil
sekolah ?
5.
Apa sajakah proses dari pengelolaan
tenaga kependidikan ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari personil
sekolah.
2.
Mengetahui prinsip-prinsip dari
administrasi personil.
3.
Mengetahui pelaku personil sekolah dan
beberapa tugas dari personil sekolah.
4.
Mengetahui pelaku administrator dalam
personil sekolah.
5.
Mengetahui proses pengelolaan tenaga
kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Personil Sekolah
Administrasi Personil adalah seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang
kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Personil sekolah meliputi
tenaga edukatif atau akademik, yaitu guru atau pengajar tetap dan tidak tetap
(honorer) dan tenaga non-edukatif atau administratif atau pegawai tata usaha
(TU) tetap dan tidak tetap (honorer).[1]
Administrasi personil atau adminisrasi kepegawaian
adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh
dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien, demi
tercapainya tujuan sekolah adalah tujuan yang tertera sebagai tujuan
institusional lembaga.
Zakia Daratjat mendefenisikan administrasi personil
adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber personel
secara efektif dan efisien untuk menunjang pendidikan yang telah ditetapkan
(tujuan institusional).[2]
B.
Prinsip-Prinsip Administrasi
Personil
Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan
pendidikan, harus diadministrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip
berikut :
1.
Menerapkan kembali prosedur dan tehnik
yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
2.
Mencapai keharmonisan tindakan kelompok,
bukan sebaliknya.
3.
Mencapai suasana kerja sama manusia
bukan individualisasi.
4.
Bekerja untuk memperoleh output
semaksimal mungkin.
5.
Mengembangkan para bawahan semaksimal
mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri.
C. Pelaku
Personil Sekolah dan Tugasnya
1.
Kepala Sekolah
Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai Pemimpin. Tidak
semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi
yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan
sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun
individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan
tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya,
dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan.
2.
Guru
Peran guru dalam pengelolaan sekolah misalnya,
yaitu:
·
Menyediakan informasi bahan ajar.
·
Koordinasi dengan wali kelas dalam
rangka mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh anak didik. ( Guru BP)
·
Memberikan layanan dan bimbingan kepada
anak didik agar lebih berprestasi dalam pembelajaran.
·
Mengadakan penilaian pelaksanan
pembelajaran.
·
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
·
Melaksanakan kegiatan analisis hasil
evaluasi belajar.
3.
Tenaga Administrasi / TU
Melaksanakan Ketata Usahaan Sekolah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
·
Menyusun Program Kerja tata usaha
sekolah.
·
Pengelolaan keuangan sekolah.
·
Pengurusan administrasi ketenagaan dan
siswa.
·
Pembinaan dan pengembangan karier
pegawai tata usaha sekolah.
·
Penyusunan administrasi perlengkapan
sekolah.
·
Penyusunan dan penyajian data/statistik
sekolah.
·
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan,
pengurusan ketatausahaan secara berkala.[3]
4.
Penjaga sekolah
Melaksanakan kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah,
bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai
berikut :
·
Menjaga dan melaksanakan kebersihan
ruang seluruh bangunan sekolah.
·
Membantu menyediakan kebutuhan
guru/pegawai.
·
Membuka dan mengunci seluruh ruangan.
·
Melaksnakan piket malam.[4]
D. Kepala
Sekolah sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan
bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala
sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan.
1.
Membuat Perencanaan
Salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah adalah membuat atau menyusun perencanaan.
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau
lembaga dan bagi setiap kegiatan. baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa
perencanaan atau planning, pelaksanaun suatu kegiatan akan mengalami kesulitan
dan bahkan mungkin juga kegagalan.
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah paling tidak
harus membuat rencana tahunan. Setiap tahun, menjelang dimulainya tahun ajaran
baru, kepala sekolah hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan
dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya. Sesuai dengan ruang lingkup
administrasi sekolah, maka rencana atau program tahunan hendaklah mencakup
bidang-bidang seperti berikut:
·
Program pengajaran, seperti antara lain
kebutuhan tenaga guru sehubungan dengan kepindahan, pembagian tugas mengajar,
pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran, dan alat peraga, pengadaan
atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
·
Kesiswaan atau kemuridan, antara lain
syarat-syarat dan prosedur penerimaan murid dan, pengelompokan siswa atau murid
dan pembagian kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan- murid
(UKS) dan sebagainya.
·
Kepegawaian, seperti penerimaan dan
penempatan guru atau pegawai baru, pembagian tugas/pekerjaan guru dan pegawai
sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi atau promosi guru
dan pegawai sekolah dan sebagainya.
·
Keuangan, yang mencakup pengadaan dan
pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang
yang berasal dari pemerintah atau BP3, ataupun sumber lainnya.
·
Perlengkapan, yang meliputi perbaikan
atau rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruangan kelas, perbaikan atau
pembuatan pagar pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah
raga, perbaikan atau pengadaan bangku murid dan sebagainya.
Dalam penyusunan rencana tahunan ini, guru-guru dan
pegawai sekolah hendaknya diikutsertakan. lkut sertanya guru- guru dan pegawai
sekolah dapat membantu pemikiran dan ide-ide serta pemecahan masalah yang
mungkin tidak terpikirkan atau tidak dapat dipecahkan sendiri oleh kepala
sekolah. Di samping itu, dengan diikutsertakannya guru-guru dan pegawai
sekolah, mereka akan merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang telah mereka rencanakan dan mereka sepakati bersama.
2.
Menyusun organisasi sekolah
Organisasi merupakan fungsi administrasi dan
manajemen yang penting pula di samping perencanaan. Di samping sebagai alat
organisasi dapat pula dipandang sebagai wadah atau struktur dan sebagai proses.
Sebagai wadah, organisasi merupakan tempat kegiatan-kegiatan administrasi itu
dilaksanakan dan jika dipandang sebagai proses, maka organisasi merupakan
kegiatan-kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan-hubungan kerja antar
personel. Kewajiban-kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
bagian atau personel yang termasuk di dalam organisasi itu disusun dan
ditetapkan menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan
perlu menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan melaksanakan pembagian
tugas serta wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan
struktur organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama. Perlu
ditambahkan di sini bahwa struktur organisasi yang telah disusunnya haruslah
disertai dengan deskripsi tugasnya (job descriptions) untuk masing-masing organ
atau bagian-bagiannya. Dengan demikian, setiap personel yang menduduki jabatan
di dalam organisasi tersebut memahami tugasnya masing-masing, dan tidak terjadi
tugas rangkap atau tumpang- tindih dalam pelaksanaannya.
E. Proses
Pengelolaan Tenaga Kependidikan
1.
Perencanaan Tenaga Kependidikan
Perencanaan tenega kependidikan merupakan proses
yang sistematis dan rasional untuk memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah
kualitas tenaga kependidikan dalam berbagai formasi dan dalam jangka waktu
tertentu benar-benar reprensentatif sehingga mampu menuntaskan tugas-tugas
organisasi pendidikan.
2.
Perekrutan Tenaga Kependidikan
Perekrutan atau penarikan tenaga kependididkan
merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh tenaga kependidikan yang
dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu yang masih kosong. Perekrutan
ini merupakan usaha-usaha mengatur komponis tenaga kependidikan secara seimbang
sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas kependidikan melalui penyelesaian yang
dilakukan.
Penempatan atas calon-calon yang diterima ini dapat
diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia atau kepegawaian.
Keputusan ini merupakan akhir dari penyelenggaraan seleksi untuk mengantarkan
tenaga-tenaga kependidikan diperlukan kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan
dan orientasi.
3.
Orientasi, Penempatan Pembinaan Tenaga
Kependidikan
Orientasi pembinaan tenaga kependidikan merupakan
usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap
tenaga kependidikan yang ada diseluruh tingkatan menejemen organisasi atau
jenjang pendidikan. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah meningkatkan kemampuan
setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuan, wawasan
berpikir, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas
sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas
seseorang untuk menempati suatu posisi atau jabatan. Penugasan merupakan
tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada tenaga kependidikan sesuai
dengan kemampuannya, yaitu kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan mutu
yang paling diharapakan. Orientasi merupakan upaya memeperkenalkan seorang
tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau
jabatan.
4.
Penilaian Tenaga Kependidikan
Penilaian tenaga kependidikan merupakan usaha yang
dilakukann untuk mengetahui seberapa baik performa tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugasnya dan seberapa besar potensinya untuk berkembang. Performa
ini mencakup kreativitas prestasi kerja, cara kerja dan pribadi, sedangkan
potensi untuk berkembang mencakup kreativitas dan kemampuan mengembangkan
karier.
Penilaian tenaga kependidikan tidak hanya untuk
kenaikan jabatan atau promosi, perpindahan jabatan, tetapi juga berguna untuk
perbaikan prestasi kerja, penyesuaian gaji atau tunjangan, penyelenggaraan
peendidikan dan latihan, pengembangan karier, perancang bangunan pekerjaan,
pengembangan dan perolehan kesempatan kerja secara adil dalam rangka menghadapi
tantangan eksternal keorganisasian. Penilaian diselenggarakan secara kooperatif
komperhensif.
5.
Promosi dan Mutasi Tenaga Kependidikan
Mutasi, promosi dan demosi adalah tiga hal yang
berkaitan dalam memotivasi diri dari tenaga kependidikan untuk meningkatkan
kinerja. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan memperoleh tempat
atau jabatan yang lebih baik. Namun hal ini pun harus disertai dengan kerja
sama antar karyawan, dengan tidak saling menjatuhkan satu sama lain.
6.
Kompensasi
Komensasi merujuk pada semua bentuk upah atau
imbalan yang berlaku bagi suatu pekerjaan. Secara umum, kompensasi ini untuk
memiliki dua komponen, yaitu kompensasi langsung berupa gaji, upah, komisi,
bonus. Kompensasi tidak langsung berupa asuransi, fasilitas untuk rekteasi dan
sebagainya.
7.
Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses
yang membuat seseorang tidak dapat lagi melakukan tugas pekerjaannya atau
fungsi jabatannya yang baik untuk sementara waktu maupun untuk selamanya.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personalia pendidikan adalah semua orang yang
terlibat dalam tugas-tugas pendidikan, yaitu para guru/ dosen sebagai pemegang
peranan utama, manajer/ administrator, para supervisor, dan para pegawai. Para
personalia pendidikan perlu dibina agar bekerja sama secara lebih baik dengan
masyarakat. Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk
kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, dan para
wakil siswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipeganng oleh
para guru. Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian tugas dan tanggung
jawab serta hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala Sekolah dapat dibantu
oleh seorang atau beberapa orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan
kurikulum atau kegiatan belajar mengajar, urusan kemuridan, urusan sarana
prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan masyarakat, dan sebagainya.
Kelompok personalia non edukatif dipimpin oleh Kepala Tata Usaha, yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas
ini disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personalianya.
B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada penulis. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
penulis adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ary., (1996). Administrasi Sekolah
(Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta: Rineka Cipta
Syukur, Fatah., (2012). Manajemen
Sumber Daya Pendidikan. Semarang : Pustaka Rizki Putra
http://hanahafifah.blogspot.co.id/2013/04/personalia-dalam-pengelolaan-pendidikan_20.html?m=1
http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.co.id/2013/11/administrasi-personel.html?m=1
[1] Drs.Ary
H.Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro),
Jakarta: Rineka Cipta, 1996, halaman 21
[2] http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.co.id/2013/11/administrasi-personel.html?m=1
pada 3 Maret 2016 pukul 22:35
[3] http://hanahafifah.blogspot.co.id/2013/04/personalia-dalam-pengelolaan-pendidikan_20.html?m=1
pada Rabu, 2 Maret 2016 pukul 21:32
[4] http://hanahafifah.blogspot.co.id/2013/04/personalia-dalam-pengelolaan-pendidikan_20.html?m=1
pada Rabu, 2 Maret 2016 pukul 21:32
[5] Dr. H.
Fatah Syukur NC, M. Ag, Manajemen Sumber Daya Pendidikan, Semarang : Pustaka
Rizki Putra, 2012 halaman 67-69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar